Jumat, 01 Juli 2011

Sumber Daya Alam



Peta Sumber Daya Alam

Letak geografis yang strategis menunjukkan betapa kaya Indonesia akan sumber daya alam dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis dan deposit sumber alamnya yang melimpah. Sumber daya alam Indonesia berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan serta pertambangan dan energi.


Sebagai Negara agraris, pertanian menjadi mata pencaharian terpenting bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Luas lahan pertanian lebih kurang 82, 71 % dari seluruh luas lahan. Lahan tersebut sebagian besar digunakan untuk areal persawahan. Penyebaran produksi padi masih terkonsentrasi di Pulau Jawa sehubungan dengan tingginya produktivitas dan luas panen dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Produksi pertanian lainnya adalah jagung, ubi jalar, kacang tanah dan kedelai. Produksi holtikultura jenis sayur mayur meliputi bawang merah besar, bawang daun, kentang, kubis dan wortel. Sedangkan produksi holtikultura jenis buah-buahan meliputi mangga, durian, jeruk, pisang, pepaya dan salak.

Berdasarkan usia tanaman, perkebunan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu tanaman semusim (tebu, tembakau, kapas, jarak, sereh wangi, nilam dan rami) dan tanaman tahunan (karet, kelapa, kopi, kelapa sawit, cengkeh, pala, kayu manis, panili, kemiri, pinang, asam jawa, siwalan, nipah, kelapa deres, aren dan sagu). Sebagian besar budidaya perkebunan berupa tanaman tahunan.

Populasi peternakan di Indonesia terdiri atas populasi ternak besar seperti, sapi perah, sapi potong, kerbau, dan kuda. Populasi ternak kecil meliputi: kambing, domba, dan babi. Sementara populasi ternak unggas terdiri dari ayam kampung, ayam ras petelur, ayam ras pedaging dan itik. Diantara hasil ternak yang saat ini memiliki prospek ekspor adalah kulit olahan (disamak).

Berdasarkan fungsinya, hutan Indonesia dibagi menjadi empat jenis, yaitu hutan lindung, hutan produksi, hutan suaka alam, dan hutan wisata. Produksi kehutanan berupa kayu hutan, baik kayu bulat, kayu gergajian maupun kayu lapis. Dari hasil hutan tersebut, yang saat ini menjadi produk andalan Indonesia untuk kegiatan ekspor adalah kayu lapis.

Fakta fisik bahwa dua per tiga wilayah Indonesia berupa laut, maka sumber daya alam di laut memiliki potensi yang sangat besar. Selain mengandung minyak, gas, mineral dan energi laut non-konvesional, serta harta karun yang sudah mulai digali meskipun masih terbatas, laut juga menghasilkan ikan yang potensi lestarinya diperkirakan sebesar 6, 4 juta ton per tahun. Saat ini yang baru dimanfaatkan sekitar 70 %. Pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan dikelompokkan dalam lima industri kelautan, yaitu industri perikanan, industri mineraldan energi laut, industri maritim, termasuk industri galangan kapal, industri pelayaran (transportasi laut) dan industri pariwisata (wisata bahari dan kawasan konservasi). Saat ini yang menjadi andalan ekspor perikanan Indonesia adalah udang dan Tuna.

Pertambangan dan energi diharapkan menjadi primadona sumber penerimaan devisa, khususnya dari pendapatan ekspor minyak dan gas. Dua komoditi tambang tersebut kuantitasnya sangat mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia, sehingga sering digunakan sebagai asumsi dasar dalam perencanaan APBN. Energi listrik sebagian besar masih diproduksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sedangkan sisanya oleh perusahaan-perusahaan yang dikelola Pemerintah Daerah, koperasi, atau perusahaan swasta lainnya.

Pemerintah juga menggali sumber-sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan kepada BBM. Sumber energi aternatif yang dimiliki dalam jumbal besar adalah gas, batubara, tenaga hidro, panas bumi, dan tenaga surya. Energi alternatif yang saat ini tengah digarap pemrintah adalah energi berbasis nabati atau biofuel dengan bahan dasar tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, singkong, dan jarak

KKP Tetapkan Kawasan Konservasi Nusa Penida

SENIN, 22 NOVEMBER 2010
                                        
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkanNusa Penida, Bali,sebagai kawasan konservasi kelautan. Penetapan itu bertujuanmelindungi kekayaan laut dan mengembangkan pariwisata, sehingga dapatmeningkatkan ekonomi masyarakat setempat Luas areal kawasan konservasi 
 Nusa Penida 20.057 hektare (ha).
Masyarakat setempat umumnya nelayan, dan pendapatan merekadiperoleh dari laut Karena itu, kawasan di mana mereka menggantungkan hidupharus dilindungi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad diDenpasar, Bali, Minggu (21/11).
Fadel mengatakan, selain kawasan konservasi perairan NusaPenida, kawasan serupa juga berada di beberapa wilayah Indonesia. Pembentukankawasan tersebut menjadi bagian dari penerapan inisiatif segi tiga terumbukarang atau coral triangle inisiatif(Lil). Inisiatif segi tiga terumbu karangdiprakarasi lima negara, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Timor Leste,Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Kawasan konservasi perairan Nusa Penida ini akan mendukung danmemenuhi target Indonesia memiliki kawasan konservasi seluas 20 juta hektarepada tahun 2020. Kini terdapat total luas kawasan konservasi perairan 13 jutahektare.
Sebelum ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan, kawasanini telah dikaji aspek ekologi laut yang dilakukan beberapa ahli kelautandunia, seperti DR Emre Turak dan Gerry Allen tahun 2009. Dalam kajian dua ahliekologi bereputasi internasional itu ditemukan 296 jenis karang dan 576 jenisikan, lima jenis ikan di kawasan Nusa Penida spesies baru. Selain itu, terdapat1.419 hektare terumbu karang, 230 hektare hutan mangrove dengan 13 jenismangrove, dan 108 padang lamun dengan delapan jenis lamun.
Pembuatan Zona
Fadel menjelaskan, pihaknya kini sudah menetapkan zonasi kawasankonservasi perairan Nusa Penida sekaligus pendanaan jangka panjang.Pengembangan kawasan itu, kata Fadel, harus didukung pendanaan yang memadaiguna memadukan pengembangan kelautan dan pariwisata.
Pengembangan kawasan ini selain diprakarsai KKP juga didukungThe Nature Conservancy (TNC) Indonesia Marine Program dengan didukung olehUSAID Coral Triangle Support Partnership. Sebelumnya, Lembaga PembangunanInternasional AS (USAID) berkomitmen untuk memberikan bantuan senilai USS 40juta, guna mendukung upaya internasional untuk menyelamatkan coral triangle.Biota laut yang masuk dalam program penyelamatan itu yakni hutan bakau, terumbukarang, dan aneka ragam ikan.
USAID dan Deplu AS dalam rtset mereka menyebutkan, perusakanterumbu karang dan penangkapan ikan secara berlebihan akan mengancamkeberlangsungan kehidupan masyarakat pesisir. Mereka, tulis riset USAID, 90%menggantungkan hidup di laut
Penghancuran itu juga mengakibatkan kerusakan yang tidak dapatdiperbaiki pada ekosistem lingkungan hidup Indonesia yang unik. CTI yangdidukung pendanaan oleh USAID berupaya untuk melindungi 6 juta kilometerpersegi lautan dan pesisir yang kini terancam rusak.
Coral triangle menjadi pertemuan antara Samudera Hindia danPasifik serta menjadi tempat bagi 30% terumbu karang dunia dan 75 % jenisterumbu karang yang sudah dikenal luas di dunia.

2013 Internasional Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor


Banjarmasin - Keinginan PemprovKalsel untuk mewujudkan bandara Syamsuddin Noor sebagai bandara internasionalbakal benar-benar terwujud. Kini Pemprov dan Angkasa Pura sudah sangat intensifmembahas persoalan ini.

SekretarisDaerah (Sekda) Kalsel H Muchlis Gafuri, kemarin mengungkapkan, sekarang inipersiapan untuk menjadikan Bandara Syamsuddin Noor menjadi Bandarainternasional, karena itu ia optimis keinginan menjadikan bandara internasionalbisa segera terwujud.

Bandara ini sudah layak menjadi bandara inernasional, apalagi lahan-lahandisekitar masih cukup luas, mudah-mudahan sudah selesai 2011 ini. Sehingga pada2012 pekerjaan sudah bisa dimulai dan 2013 bandara sudah siap menjadi bandarainternasional," ucapnya.

Dijelaskan Muchlis, Pemprov Kalsel masih memiliki lahan di sekitar bandara.Lahan ini yang akan dikembangkan untuk bandara internasional. selain itu, adajuga lahan-lahan lain yang akan dibebaskan.
Banjarmasin - Keinginan PemprovKalsel untuk mewujudkan bandara Syamsuddin Noor sebagai bandara internasionalbakal benar-benar terwujud. Kini Pemprov dan Angkasa Pura sudah sangat intensifmembahas persoalan ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kalsel HMuchlis Gafuri, kemarin mengungkapkan, sekarang ini persiapan untuk menjadikanBandara Syamsuddin Noor menjadi Bandara internasional, karena itu ia optimiskeinginan menjadikan bandara internasional bisa segera terwujud.

"Bandara ini sudah layak menjadi bandara inernasional, apalagi lahan-lahandisekitar masih cukup luas, mudah-mudahan sudah selesai 2011 ini. Sehingga pada2012 pekerjaan sudah bisa dimulai dan 2013 bandara sudah siap menjadi bandarainternasional," ucapnya.

Dijelaskan Muchlis, Pemprov Kalsel masih memiliki lahan di sekitar bandara.Lahan ini yang akan dikembangkan untuk bandara internasional. selain itu, adajuga lahan-lahan lain yang akan dibebaskan.

Ditambahkan Muchlis sudah dibahas secara intensif, Pemprov juga masihmembicarakan masalah kerjasama, apakah Pemprov hanya menjual tanah saja atauikut dalam investasi untuk bandara internasional ini. Peroalan ini masihmenjadi tarik ulur.

Kalau menjual tanah saja, maka dana yang didapat hanyadari penjualantanah saja, sedangkan kalau ikut dalam investasi, maka akan ada bagi hasil yangdidapatkan. Namun kalau kerugian juga ditanggung semua," ujarnya.