Jumat, 01 Juli 2011

KKP Tetapkan Kawasan Konservasi Nusa Penida

SENIN, 22 NOVEMBER 2010
                                        
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkanNusa Penida, Bali,sebagai kawasan konservasi kelautan. Penetapan itu bertujuanmelindungi kekayaan laut dan mengembangkan pariwisata, sehingga dapatmeningkatkan ekonomi masyarakat setempat Luas areal kawasan konservasi 
 Nusa Penida 20.057 hektare (ha).
Masyarakat setempat umumnya nelayan, dan pendapatan merekadiperoleh dari laut Karena itu, kawasan di mana mereka menggantungkan hidupharus dilindungi," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad diDenpasar, Bali, Minggu (21/11).
Fadel mengatakan, selain kawasan konservasi perairan NusaPenida, kawasan serupa juga berada di beberapa wilayah Indonesia. Pembentukankawasan tersebut menjadi bagian dari penerapan inisiatif segi tiga terumbukarang atau coral triangle inisiatif(Lil). Inisiatif segi tiga terumbu karangdiprakarasi lima negara, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Timor Leste,Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Kawasan konservasi perairan Nusa Penida ini akan mendukung danmemenuhi target Indonesia memiliki kawasan konservasi seluas 20 juta hektarepada tahun 2020. Kini terdapat total luas kawasan konservasi perairan 13 jutahektare.
Sebelum ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan, kawasanini telah dikaji aspek ekologi laut yang dilakukan beberapa ahli kelautandunia, seperti DR Emre Turak dan Gerry Allen tahun 2009. Dalam kajian dua ahliekologi bereputasi internasional itu ditemukan 296 jenis karang dan 576 jenisikan, lima jenis ikan di kawasan Nusa Penida spesies baru. Selain itu, terdapat1.419 hektare terumbu karang, 230 hektare hutan mangrove dengan 13 jenismangrove, dan 108 padang lamun dengan delapan jenis lamun.
Pembuatan Zona
Fadel menjelaskan, pihaknya kini sudah menetapkan zonasi kawasankonservasi perairan Nusa Penida sekaligus pendanaan jangka panjang.Pengembangan kawasan itu, kata Fadel, harus didukung pendanaan yang memadaiguna memadukan pengembangan kelautan dan pariwisata.
Pengembangan kawasan ini selain diprakarsai KKP juga didukungThe Nature Conservancy (TNC) Indonesia Marine Program dengan didukung olehUSAID Coral Triangle Support Partnership. Sebelumnya, Lembaga PembangunanInternasional AS (USAID) berkomitmen untuk memberikan bantuan senilai USS 40juta, guna mendukung upaya internasional untuk menyelamatkan coral triangle.Biota laut yang masuk dalam program penyelamatan itu yakni hutan bakau, terumbukarang, dan aneka ragam ikan.
USAID dan Deplu AS dalam rtset mereka menyebutkan, perusakanterumbu karang dan penangkapan ikan secara berlebihan akan mengancamkeberlangsungan kehidupan masyarakat pesisir. Mereka, tulis riset USAID, 90%menggantungkan hidup di laut
Penghancuran itu juga mengakibatkan kerusakan yang tidak dapatdiperbaiki pada ekosistem lingkungan hidup Indonesia yang unik. CTI yangdidukung pendanaan oleh USAID berupaya untuk melindungi 6 juta kilometerpersegi lautan dan pesisir yang kini terancam rusak.
Coral triangle menjadi pertemuan antara Samudera Hindia danPasifik serta menjadi tempat bagi 30% terumbu karang dunia dan 75 % jenisterumbu karang yang sudah dikenal luas di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar